W115 > 220D | 68-73 | 115.11 | 615.912 |
W115 > 230.4 | 74-76 | 115.017 | 115.951 |
W115 > 240D | 74-76 | 115.117 | 616.916 |
W115 > 300D | 75-76 | 115.114 | 617.9 |
Jika berminat buku-buku yang ada di blog ini disilah sms 0818822664, 24 jam, sms pasti dibalas...tks harryboxer
Kamis, 20 Agustus 2009
Chassis and Engine Number Look-up (W115)
hassis and Engine Number Look-up (W114)
W114 > 230.6 | 68-69 | 114.015 | 180.954 |
W114 > 250 | 68-69 | 114.01 | 114.92 |
W114 > 250 | 70-72 | 114.011 | 130.923 |
W114 > 250C | 69-72 | 114.023 | 130.923 |
W114 > 280 | 73-76 | 114.06 | 110.921 |
W114 > 280C | 73-76 | 114.073 | 110.921 |
W114 > 220 | 68-73 | 115.01 | 115.92 |
Chassis and Engine Number Look-up (W123)
W123 > 230 | 77-78 | 123.023 | 115.954 |
W123 > 240D | 77-83 | 123.123 | 616.912 |
W123 > 280E | 77-81 | 123.033 | 110.984 |
W123 > 280CE | 78-81 | 123.053 | 110.984 |
W123 > 300D | 77-81 | 123.13 | 617.912 |
W123 > 300CD | 78-81 | 123.15 | 617.912 |
W123 > 300TD | 78-81 | 123.19 | 617.912 |
W123 > 300D TURBO | 82-85 | 123.133 | 617.952 |
W123 > 300CD TURBO | 82-85 | 123.153 | 617.952 |
W123 > 300TD TURBO | 81-85 | 123.193 | 617.952 |
Chassis and Engine Number Look-up (W124)
Model | Production Years | Chassis No. | Engine No. |
W124 > 260E | 87-89 | 124.026 | 103.94 |
W124 > 300E 2.6 | 90-92 | 124.026 | 103.94 |
W124 > 300E 2.8 | 93 | 124.028 | 104.942 |
W124 > 300E | 86-92 | 124.030 | 103.983 |
W124 > 300E/E320 | 93-95 | 124.032 | 104.992 |
W124 > 400E/E420 | 92-95 | 124.034 | 119.975 |
W124 > 500E/E500 | 92-95 | 124.036 | 119.974 |
W124 > 300CE | 88-89 | 124.05 | 103.983 |
W124 > 300CE | 90-93 | 124.051 | 104.98 |
W124 > 300CE/E320 | 94-95 | 124.052 | 104.992 |
W124 > 300CE/E320 | 93-95 | 124.066 | 104.992 |
W124 > 300TE | 88-89 | 124.09 | 103.983 |
W124 > 300TE/E320 | 93 | 124.092 | 104.992 |
W124 > 300D 2.5 T | 90-93 | 124.128 | 602.962 |
W124 > E300 Diesel | 95 | 124.131 | 606.91 |
W124 > 300D Turbo | 87 | 124.133 | 603.96 |
W124 > 300TD Turbo | 87 | 124.193 | 603.96 |
W124 > 300E 4MATIC | 90-93 | 124.23 | 103.985 |
W124 > 300TE 4MATIC | 90-93 | 124.29 | 103.985 |
Mercy Mini
Mercy W114 dan W115 yang lebih dikenal dengan Mercy, sedan 4 pintu dan 2 pintu berukuran kecil pertama yang diperkenalkan pada tahun 1968. Mercy mini W114/W115 pada awalnya dibuat untuk menggantikan seri W110 ( mercy batman-ini karena buntut belakangnya seperti mobil Batman).
Ciri khas mobil ini memiliki daya tarik tersendiri karena disainnya yang indah, klasik dan modern , serta kekuatan dan kemudahan dalam perawatan.desain Desainnya mengambil ide dari W108/109 S, yang diluncurkan pada tahun 1965.
Jika dilihat dari teknologinya, sesungguhnya, hanya mercy mini W114/W115, satu-satunya mobil baru di ‘Generasi Baru Mercedes Benz‘ ini. Yang membedakan dengan model mercedes benz lainnya adalah model Chassisnya, menggunakan chassis baru dengan format semi-trailing dan lengan ayun belakang. Ini adalah chassis model baru yang diciptakan oleh Mercedes Benz pasca perang dunia dan baru pada mercy mini W114 dan W115, chassis ini pertama kali digunakan. Nantinya chassis ini digunakan hampir di seluruh model sedan Mercedes Benz,dengan alasan kemudahan perawatan serta tingkat kenyamanannya. Produksi chassis ini berakhir pada tahun 1980, setelah muncul model pengembangan suspensi belakang dengan system multi-link.
Sedangkan untuk disain bodi-nya, mercy mini W114 dan W115 dirancang oleh perancang mobil terkenal Perancis, yang bernama Paul Bracq. Beliau adalah chief desainer di Mercedes-Benz, pada era 1957-1967, yang turut menciptakan Mercedes-Benz 600 Grosser dan mobil Mercedes benz dua pintu yang sangat indah yang diberi julukan mercy “pagoda”.
Untuk mesinnya, mercy mini W114 dan W115 menggunakan beberapa jenis mesin antara lain :
- Mesin 6 silinder sejajar, yang dipasang pada chassis mercy mini W114, untuk model “230“, “250“, and “280“.
- Mesin 4 silinder sejajar and 5 silinder sejajar (mesin diesel dg kode mesin OM617), dipasang pada mercy mini W115, untuk model “200“, “220“, “230“, and “240D“.
Pada tahun 1973, mercy mini W114 dan W115 mengalami face lift, seperti perbaikan eksterior, yaitu penempatan grill dan headlamps (lampu besar) yang diposisikan lebih rendah dari model sebelumnya. Kaca pada bagian pintu tidak lagi menggunakan “kaca angin”. Untuk memenuhi faktor keselamatan, produksi mercy mini W114 dan W115 setelah tahun ini selalu menggunakan kaca spion yang lebih lebar. Lampu belakang (taillights) pun juga ikuta disempurnakan dengan disain baru model garis.
Pada bagian interior, perubahan yang signifikan terlihat pada disain dashboard yang menggunakan model “center console” yang artinya terpusat di tengah. Selain itu, safety belt telah menjadi kelengkapan standar pada mercy mini W114 dan W115 ini. Setir gading yang telah terpasang sejak 1967, mulai diganti dengan model 4 lubang yang lebih modern.
Selain mengeluarkan model 4 pintu, mercy mini W114 dan W115 juga dibuat beberapa model yang lain seperti :
Varian dua pintu (coupe) dari model ini diperkenalkan pada tahun 1969 dengan kode ‘C’ setelah nomor model. Eksklusivitas dari varian coupe tercermin dari kap mesin yang lebih panjang. Di bandingkan dengan model sedan standar. Pada model 250C, mesinnya pun menggunakan mesin 6-silinder, 2.800 cc, berbeda dengan varian sedannya yang hanya dipasang mesin dengan kapasitas 2.500 cc. Walaupun model atap “hard top” pada model ini tidak bisa berfungsi seperti convertible SL (bisa dibuka seluruh atapnya), oleh beberapa kalangan, mercy mini dua pintu model 250C dianggap sebagai salah satu model mobil klasik terbaik pada era tahun 1960 sampai dengan tahun 1970. Akan tetapi,dengan semua kelebihan itu, harganya tetap lebih murah dari model Mercedes benz yang lebih popular seperti Mercedes SL R107/C107 roadster dan coupe (1971 — 1989),dan model Pagoda (1963-1971). Total hanya 67.048 unit model dua pintu, yang terdiri dari 24.669 unit model 280CE dan 42.379 unit 250CE yang dibuat dari tahun 1969 sampai tahun 1976 bersamaan dengan 1.852.008 unit sedan empat pintu.
Varian lainnya adalah model chassis panjang yg dibuat dengan chassis mercy mini W114, dengan model 230,6. kemudian varian pick up yang dibuat di argentina dengan chassis mercy mini W114, dengan model Mercedes-Benz 220 D.
Di wilayah Amerika, mercy mini W114 dan W115 diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 1968, di Amerika Utara. Sayangnya hanya beberapa model yang dipasarkan. Populasi mercy mini terbanyak di wilayah ini adalah Mercedes benz 240D yang dilengkapi dengan 4-speed manual. Sedangkan untuk model mercy mini 300D, menggunakan mesin diesel 5 silinder segaris, yang dilengkapi dengan transmisi otomatis 3-kecepatan. Akan tetapi mercy mini dengan transmisi ini sebenarnya kurang diminati konsumen di Amerika, karena kecilnya “power” mesin diesel mercy ini, sehingga “handling”nya terasa kurang nyaman.
sumber : Sumber : wikipedia.org/Mobilretro.comNico Siahaan, Bangkrut karena Modifikasi Mercy Tiger
SEBELUM menggunakan Toyota Harrier, pemilik nama lengkap Junico Bisuk Partahi Siahaan itu, sempat menunggangi Mercy Tiger milik ayahnya. Mobil itu sempat menguras uangnya Rp30 juta lebih hanya untuk modifikasi.
Bapak tiga anak itu, selalu tampil sempurna di layar kaca, baik sebagai presenter, MC, maupun bintang tamu. Di luar kesibukannya sebagai seorang presenter, Nico punya banyak kesibukan, antara lain, mengantar anak ke sekolah, mengurus Event Organizer miliknya, dan bermain golf. Karena kesibukannya itulah, Nico membutuhkan mobil yang dapat menunjang aktivitasnya.
Mobil yang sekarang dikendarai Nico adalah Toyota Harrier warna hitam tahun 2000. Mobil itu ia beli dengan uang tabungannya selama memandu kuis Super Deal 2 Miliar. "Gua lupa harganya, mungkin sekitar Rp400 juta. Pilih Harrier untuk menyesuaikan kemacetan kota Jakarta aja sih," ungkap Nico.
Dengan Toyota Harrier tersebut, suami dari Gabriella Vincy Caroline Setiawaty ini, selalu mengantar kedua putri kembarnya, Calista Cavana Siahaan dan Joana Kacinta Siahaan, menuju Playgroup Kartini di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Siang harinya ia melaju ke Bukit Riverside untuk bermain golf.
Toyota Harrier itu, belum banyak mengalami perubahan selain velg dengan ukuran 20 inci. Nico mengaku tak punya rencana memodifikasi mobilnya karena sudah merasa nyaman selama digunakan. "Pakai velg ini aja kagak nyaman. Gua mau ganti aja lagi dengan yang standar. Daripada ngabisin uang hanya untuk modifikasi mobil, lebih baik uangnya untuk sekolah anak dan beli rumah," tukasnya.
Sebelum duduk di balik setir Toyota Harrier, Nico pernah mengendarai Mercy Tiger warna biru milik ayahnya, A.I. Siahaan. Waktu itu ia berumur 18 tahun. Dengan mobil itulah, Nico mulai belajar mengendarai mobil.
Lelaki kelahiran 13 Juni 1969 ini, selalu membawa tas besar berisi stik dan sepatu golf. Tas besar itu ia simpan di bagasi. Mainan anaknya dan kaos bersih ia letakkan di kabin. Foto keluarga dan CD lagu ia taruh di jok depan. Untuk menghilangkan kejenuhannya di tengah kemacetan lalu lintas, ia selalu mendengarkan lagu-lagu milik Andra and the Back Bone, Peterpan dan Tompi.
Untuk perawatan mesin, setiap dua bulan sekali ia selalu membawa mobilnya ke bengkel resmi Toyota.
Mengenai Mercy Tiger ayahnya, Nico mengaku mengeluarkan lebih dari Rp30 juta hanya untuk memodifikasi mobil tahun 1984 itu. Padahal, ia ingin menggunakan uang itu untuk membeli rumah. Rencananya gagal karena mesti mempercantik Mercy Tiger itu dengan beberapa elemen yang berbau Amerika. Bumper, jok, setir, velg dan sistem audionya pun ia ganti. Dan terakhir ia mengganti warna cat bodi Mercy-nya. "Mercy itu paling banyak jajannya, anak gua juga kalah. Jika megang, tangan gua sering gatal. Pengen mengubah sana sini. Duit gua habis Rp 30 juta lebih. Gua bangkrut banget," imbuhnya.
Setelah diperbaiki, beberapa hari kemudian bodi Mercy Tiger yang sudah cantik itu penyok lagi. Ia sendiri yang buat. Pada suatu malam, ia ingin hang out bersama istrinya di Warung Nasi Gila, Menteng, Jakarta Pusat. Di tengah jalan, ia menabrak pembatas jalan di daerah Menteng. Brakkkk !!!! Bodinya penyok. "Sial," umpat Nico.
Di lain kesempatan, persisnya ketika pulang dari Hard Rock Cafe, Jakarta Pusat, ia mengumpat-umpat sendirian di dalam mobil. Ban belakang mobilnya itu bocor oleh paku di kawasan Sudirman. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Suasana sudah mulai sepi. Ia tak melihat tukang tambal ban selain beberapa menit, Nico bernapas lega. "Hoki aja. Awalnya gua kirain penjudi. Ternyata tukang tambal ban yang alatnya disimpan di belakang. Gua istirahat sebentar, akhirnya mobil gua beres lagi," presenter yang ingin memiliki VW Toareg terbaru ini.
sumber Okezone